BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembersihan
yang efektif dan pembentukan sistem saluran akar sangat penting untuk mencapai tujuan biologis dan
mekanis perawatan saluran akar. Tujuannya adalah untuk menghapus semua pulpa jaringan, bakteri dan
produk mereka sementara menyediakan bentuk kanal yang memadai untuk mengisi kanal (Schilder
1974).
Instrument
ProTaper merupakan generasi baru yang dedesain untuk mempertinggi efisiensi
pemotongan dentin dengan fleksibilitas terutama pada bagian akar yang
melengkung. ProTaper memiliki desain conves triangular cross-sectional dengan
desain cutting-blades yang memiliki kombinasi taper yang bermacam-macam pada
pemotongnya.
Instrumen ProTaper ini berdasarkan kegunaannya terbagi
menjadi 2, yaitu hand instrument dan rotary instrument. Pada dasarnya,
instrumen pada rotary dan hand isntrumen ialah sama. Perbedaannya adalah hand
instrumen digerakkan menggunakan tangan operator, sedangkan rotary instrumen
digerakkan menggunakan alat rotary atau handpiece menggunakan
tenaga putaran 250-300 rpm yang dihasilkan oleh motor.
ProTaper hand instrument :
ProTaper rotary Instrument
1.2 Rumusan Masalah
·
Jelaskan
karakteristik dan indikasi dari ProTaper ?
·
Jelaskan bentuk dan fungsi dari instrument perawatan
saluran akar dengan teknik crown down (ProTaper) ?
·
Jelaskan teknik dan
aplikasi dari ProTaper ?
1.3 Tujuan
·
Mengetahui
karakteristik dari ProTaper.
·
Mengetahui bentuk dan fungsi dari instrument
perawatan saluran akar dengan teknik crown down (protaper).
·
Mengetahui teknik dan
aplikasi dari protaper.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik ProTaper
ProTaper instrumen
memiliki karakteristik yang sangat unik, yaitu :
1.
Peningkatan
persentase taper yang bervariasi pada bilah pemotong sehingga protaper ini
bersifat fleksibel dan mengurangi beban putar yang berlebihan, serta
peningkatan efisiensi.
2.
Pembentukan sudut
helical dan pitch yang seimbang membuat efisiensi pemotong dan pembersih
menjadi lebih besar, dan mencegah instrumen terpelintir.
3.
Penampang melintang
berbentuk segitiga cembung yang mengurangi daerah kontak diantara file dengan
dentin.
4.
Pemodifikasian pada
ujung tip yang terarah supaya mengikuti saluran akar, dengan menembus hambatan
jaringan lunak tanpa merusak dinding saluran akar.
Untuk menggunakan ProTaper tangan selama perawatan
endodontik itu diindikasikan untuk melakukan beberapa gerakan khusus:
·
Penetrasi jarum
mudah dalam dentin dengan memutar searah jarum jam.
·
Pelepasan jarum
dengan memutar berlawanan 45-90 derajat
·
Cut dentin dengan
memutar searah jarum jam sambil menarik jarum
·
Ulangi gerakan ini
hingga mencapai panjang yang diinginkan
Tergantung pada anatomi saluran akar, jarum ProTaper dapat
digunakan dalam gerakan timbal balik bolak-balik.
2.2 Bentuk dan fungsi dari
ProTaper
ProTaper
yang digunakan dalam preparasi saluran akar gigi, dibagi atas 2 jenis
berdasarkan kegunaannya :
a. File
pembentuk atau shaping files
File
ini terdiri dari 3 jenis file yang berfungsi sebagai pembentuk saluran akar
gigi.
1. File
pertama disebut sebagai Shaper X atau SX yang memiliki pegangan berwarna emas
tanpa adanya cincin identifikasi pada pegangannya. SX memiliki panjang
keseluruhan 19mm dan memiliki D0 0,19mm dan D14 mendekati 1,2mm
File SX
digunakan untuk memebentuk saluran akar yang pendek secara optimal dan juga
membentuk bagian koronal dari saluran yang panjang. SX merupakan instrument
yang dapat menggantikan fungsi Gates-glidden drills.
Gambar:
2. File
yang kedua disebut dengan shaping file No. 1 atau S1. Memiliki cincin
identifikasi berwarna ungu dengan pegangan berwarna emas. File S1 memiliki D0
0,17 mm dan D14 sampai 1,2 mm.
S1 didesain
untuk membentuk bagian 1/3 koronal dari saluran akar
Gambar:
3. S2
memiliki cincin identifikasi berwarna putih. File S2 memiliki D0 0,2 mm dan D14
sampai 1,2 mm. S2 digunakan untuk membentuk dan melebarkan bagian 1/3 tengah
saluran akar.
Instrument S1
dan S2 juga dapat membentuk 2/3 koronal dari saluran akar serta melebarkan 1/3
apikal.
Gambar:
b. File
akhir atau finishing file
File
akhir memiliki 3 jenis yang berbeda, yaitu :
1. F1
(cincin indikator berwarna kuning, diameter 0.20mm, diantara D0 sampai D3
memiliki taper 7%)
Gambar:
2. F2
(cincin indikator berwarna merah, diameter 0,25mm, diantara D0 sampai D3
memiliki taper 8%)
Gambar:
3. F3 (cincin indikator berwarna biru,
diameter 0,30mm, diantara D0 sampai D3
memiliki taper 9%)
Gambar:
Dari
D4 pada masing-masinginstrumen memiliki persentasi taper bermacam-macam dengan
cutting-blades yang dapat memperbaiki keselamatan dengan mengurangi potensi
taper-lock yang berbahaya.
Instrument
ini didesain untuk mengoptimalkan bentuk akhir 1/3 apikal dan dapat juga
memotong dan memperluas bentuk sampai 1/3 tengah saluran akar. Menurut studi
Calberson (2004), instrument F2 dan F3 mengabrasi dinding saluran akar, maka
diperlukan kehati-hatian untuk menghindari penyingkiran dari inner kuvatura dan
danger zones dari saluran akar.
Selain
diindakasi pada kasus-kasus dengan akar gigi yang melengkung, sempit dan pada
akar panjang dan pendek. ProTaper dapat juga digunakan pada kasus-kasus
standard an sebagai instrument untuk membuang gutta-percha pada kasus-kasis
retreatment.
Pada
umumnya instrumen rotatif ProTaper dapat digunakan pada berbagai jenis saluran
akar yang memiliki anatomi yang rumit, tetapi instrument ini tidak dapat
digunakan pada saluran akar yang berdiameter besar dan belum tumbuh sempurna.
Disaranka apabila perbesaran dari apikal saluran akar lebih dari ISO 30 maka
dilakukan teknik lain. Instrument ini juga tidak diindikasikan untuk saluran
akar yang abnormal seperti saluran akar berbentuk S.
1. Kelebihan
ProTaper
a. Multi
taper
b. Convex
triangular cross-sectional
c. Helical
anlge dan pitch
d. Modifikasi
ujung penuntun
e. Pagangan
yang pendek
2. Kekurangan
ProTaper
a. Harga lebih mahal.
b. Memerlukan teknik yang baik penggunaannya.
c. Kurangnya
sensasi taktil sehingga diperlukan kehati-hatian untuk mencegah terjadinya
perforasi pada saluran akar ketika melakukan preparasi.
d. Instrument
ini tidak dapat digunakan pada saluran akar yang abnormal seperti saluran akar S shaped.
2.3 Teknik dan aplikasi
dari protaper
Telah banyak studi dilakukan oleh para
ahli tentang pemakaian ProTaper. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Peters
dkk (2004) dengan menggunakan mikro computed tomography pada gigi molar maksila
yang dipreparasi dengan ProTaper menunjukkan tingkat kesalahan yang minimum.
Tidak ada perforasi dan apikal zipping pada saluran akar yang dipreparasi.
ProTaper sangat baik digunakan pada saluran akar yang sempit dan melengkung.
Hulsman dkk
(2004) mengatakan ProTaper merupakan instrument yang dapat menghemat waktu dan
sangat efisien dalam menyingkirkan gutta-percha pada kasus retrearment. Waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai panjang kerja pada ProTaper dengan eucalyptol
adalah yang tercepat dibandingkan dengan instrument lainnya, yaitu 2,86 menit.
Teknik
penggunaan protaper pada saluran akar adalah sbb:
1)
Eksplorasi saluran akar
dengan K-file no 8, no 10, no 15, sepanjang seberapa bisa masuk file tersebut.
Sesudah itu masukkan shaping file no 1(F1) dengan handle identifikasi berwarna
ungu sepanjang seberapa bias masuk juga.
2)
Setelah saluran akar
besar dan longgar eksplorasi saluran akar dengan K-file no 15 dengan gerakkan
naik turun sampai beberapa mm sepanjang-panjang kerja, lakukan dengan gerakkan
pasif. Setelah itu kamar pulpa diisi dengan natrium hipochlorite (NaOCl)
sebagai prosedur awal.
3)
Kemudian gunakan
protaper yang dimulai kembali dari shaping file no 1 (S1) dengan handle
identifikasi berwarna ungu. S1 dimasukkan kedalam saluran akar dan digerakkan
perlahan dengan membuka handle secara lmbut searah jarum jam ke apikal sampai
file sedikit tertahan, lalu lepas file dengan memutar handle file berlawan jarum
jam sampai 45-90 derajat kedalaman K-file. Pada saluran akar yang lebih sulit,
diperlukan lebih dari sekali rekapitulasi untuk memperbesar 2/3 koronal dari
saluran akar, lalu irigasi.
4)
Kemudian shaper X (SX) digunakan untuk
menyingkirkan dentin secara selektif, merelokasi saluran akar dari bahaya
perforasi dan mencapai akses tegak lurus ke radikular. Dengan diperbaiki akses,
kemudian SX dimasukkan dalam saluran akar sampai ada tahanan ringan, lalu
lakukan gerakkan yang sama dengan File S1 dari apikal kearah koronal lalu
irigasi kembali.
5)
Setelah prosedur
pre-enlargment selesai dengan akses 2/3 koronal yang baik gunakan precurved
K-file no 10 untuk preparasi saluran akar. Setelah masukkan S1 untuk
mengkonfirmasi panjang kerja.
6)
Kemudian gunakan
shaping file 2 (S2) dengan handle identifikasi berwarna putih sampai panjang
kerja lalu irigasi kembali.
7)
Setelah itu saluran
akar diisi kembali dengan irigasi lalu digunakan finshing file no 1 (S1) dengan
handle identifikaso warna kuning, secara hati-hati dimasukkan sepanjnag-panjang
kerja, irigasi kembali.
8)
Periksa ukuran dari
foramen apikal dengan menggunakan K-file no 20 sampai panjang kerja. Jika pas
pada panjang kerja maka canal disiapkan untuk obturasi. F1 merupakan ukuran
minimum yang direkomendasikan. Jika masih longgar gunakan F2 dan F3, masukkan
kembali sampai panjang kerja. Lalu periksa kembali dengan K-file No. 25 dan No.
30, kemudian irigasi kembali. Biasanya dengan preparasi ini akan memperlebar
saluran akar yang melengkung.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Instrument
ProTaper merupakan generasi baru yang dedesain untuk mempertinggi efisiensi
pemotongan dentin dengan fleksibilitas terutama pada bagian akar yang
melengkung. ProTaper memiliki desain conves triangular cross-sectional dengan
desain cutting-blades yang memiliki kombinasi taper yang bermacam-macam pada
pemotongnya.
Instrumen ProTaper ini berdasarkan kegunaannya terbagi
menjadi 2, yaitu hand instrument dan rotary instrument.
Protaper berdasarkan jenisnya terbagi menjadi Shaping
File (FX, F1, dan F2) dan Finishing file (F1, F2, dan F3).
3.2 Saran
Setelah mengetahui
apa itu ProTaper, kegunaan, dan klasifikasinya diharapkan mahasiswa mampu
mempelajari dan memahami instrumen ProTaper ini. Karena penggunaan instrumen
ProTaper ini dibutuhkan keahlian maka diharapkan mahasiswa dapat menguasai
keahlian tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Widyawati. 2010. Dasar-Dasar Perawatan Endodontik. Padang:
Universitas Baiturrahmah
Sweltasari, Wenny. 2007. Skripsi Penggunaan Instrument Rotatif
Protaper Pada Saluran Akar. Padang: Universitas Baiturrahmah
Bataisu, Marilena, dkk. Access on 10 January 2015. The Failures of Root Canal Preparation with
Hand ProTaper. Available at http://www.chsjournal.org/archive/vol38-no3-2012/original-papers/the-failures-of-root-canal-preparation-with-hand-protaper
Yared, G. 2007. Canal Preparation using only one NiTi
rotary instrument: preliminary obsevation. International Endodontic Journal.